Tim KPBU Sambangi Pemkab Probolinggo, Bahas Proyek Kereta Gantung Bromo dan Skema Investasi Inovatif

Redaksi

 


Nusantara News Probolinggo -  Tim Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang dikomandoi oleh Handini Puspasari menyambangi Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa, Senin (14/4/2025). Bukan sekadar silaturahmi, kehadiran mereka membawa angin segar bagi masa depan infrastruktur daerah, terutama di sektor pariwisata.


Dalam pertemuan yang berlangsung hangat di Pringgitan Dalam itu, tim KPBU disambut langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Probolinggo, Juwono Prasetijo Utomo, didampingi sejumlah kepala OPD. Agenda utama mereka memaparkan secara rinci skema KPBU sebagai alternatif pembiayaan pembangunan strategis yang efisien dan berkelanjutan.

Menurut Handini, skema KPBU bukan hanya soal menyuntikkan dana, tapi juga membuka ruang bagi inovasi, efisiensi, dan percepatan pembangunan. “Kami ingin mendampingi Pemkab Probolinggo agar bisa menyiapkan proyek yang berdampak langsung ke masyarakat, khususnya di sektor unggulan seperti pariwisata,” ucapnya 


Salah satu proyek yang jadi sorotan adalah rencana pembangunan kereta gantung di kawasan wisata Gunung Bromo. Proyek ini sebenarnya sudah lama bergulir dalam wacana, namun kali ini pembahasannya lebih konkret. Menariknya, konsep yang ditawarkan bukan sembarang kereta gantung—melainkan monorel suspensi dengan lantai transparan! Bayangkan, melayang di atas lanskap Bromo sambil melihat pemandangan di bawah kaki. Sebuah pengalaman magis yang belum ada duanya di Indonesia.


“Bromo adalah harta karun. Tapi aksesnya masih jadi tantangan. Proyek ini bisa jadi jawaban. Kami bahkan sudah punya mitra yang siap berinvestasi, lengkap dengan teknologi dan pendanaannya,” jelas Handini.


Juwono Prasetijo Utomo, mewakili Pemkab Probolinggo, menyambut baik gagasan tersebut. Ia menyebut rencana ini sebagai peluang emas untuk membawa Probolinggo ke panggung pariwisata dunia. “Kita akan kawal prosesnya, berkoordinasi dengan semua pihak. Semoga ini segera terwujud dan jadi tonggak sejarah baru bagi daerah,” tuturnya.


Selain kereta gantung, diskusi juga menyinggung infrastruktur penunjang lainnya yang masuk dalam daftar prioritas nasional di Jawa Timur. Hadirnya KPBU diharapkan bisa mempercepat realisasi proyek-proyek vital yang akan membuka lapangan kerja, menggeliatkan ekonomi lokal, dan tentu saja, mengurangi beban APBD.


“KPBU memberi jalan tengah. Kita bisa bangun infrastruktur besar tanpa harus menguras anggaran daerah. Yang penting, kualitas tetap terjaga dan keberlanjutan jadi pegangan,” tutupnya

(MH**)