Nusantara News Probolinggo - Ribuan umat Muslim memadati kawasan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, untuk mengikuti haul ke-72 Almarhum Al Arif Billah KH Moh. Hasan bin Syamsudin bin Qoiduddin atau yang dikenal sebagai Kiai Hasan Sepuh.
Haul ini merupakan momentum memperkuat ikatan rohani antara murid dan guru, umat dan ulama. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris bersama jajaran Forkopimda, keluarga besar Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, serta para ulama dan habaib dari berbagai wilayah.
Dalam sambutannya, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris menekankan pentingnya meneladani akhlak dan perjuangan KH. Moh. Hasan dalam membina umat. "Beliau bukan hanya guru, tapi juga pewaris risalah Nabi Muhammad SAW," ungkapnya.
Bupati Haris menjelaskan bahwa KH. Moh. Hasan bin Syamsudin bin Qoiduddin bukan sekedar tokoh lokal, melainkan ulama besar yang sinarnya menembus batas zaman dan ruang. "Beliau tumbuh dalam suasana penuh spiritualitas. Dikenal sebagai pribadi yang memiliki akhlak sempurna, tawadhu dan daya ingat luar biasa," jelasnya.
Lebih lanjut, Bupati Haris menegaskan bahwa KH. Moh. Hasan menuntut ilmu dari para ulama besar di Pasuruan, Bangkalan hingga Mekkah al-Mukarramah. "Di bawah bimbingan beliau, pesantren berkembang pesat menjadi pusat dakwah, pendidikan dan spiritualitas," terangnya.
Bupati Haris juga menerangkan bahwa banyak kisah karomah KH. Moh. Hasan yang dikenal luas di kalangan masyarakat. "Salah satunya tentang seorang nelayan yang ditolong dari tengah laut oleh sosok misterius yang kemudian diketahui sebagai KH Moh. Hasan," tambahnya.
Menurut Bupati Haris, KH. Moh. Hasan memiliki hubungan erat dengan Nahdlatul Ulama (NU). "Beliau pernah mendapat perintah langsung dari Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari untuk menjadi Syuriah NU pertama di Kraksaan," ujarnya.
Bupati Haris menutup sambutannya dengan mengajak seluruh umat Muslim untuk meneladani akhlak dan perjuangan KH. Moh. Hasan. "Marilah kita jadikan beliau sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari," ajaknya.
(MH**).