Nusantara News Probolinggo - Langkah kaki Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris, menjejak di Gedung PFID Kementerian Pekerjaan Umum RI, Jakarta, pada Rabu (16/4/2025). Bukan tanpa alasan, kunjungan kerja kali ini punya misi besar yaitu menguatkan sinergi dengan pemerintah pusat demi pembangunan infrastruktur Kabupaten Probolinggo yang lebih kokoh dan merata.
Didampingi Kepala DPUPR Hengki Cahjo Saputra serta jajaran teknis lainnya, Bupati Haris membawa sederet proposal strategis yang siap diajukan. Mereka disambut langsung oleh Direktur PFID, Krisno Yuwono, dan Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I, Nyoman dua sosok penting di balik kebijakan anggaran infrastruktur nasional.
Dalam forum itu, Bupati Haris menyampaikan deretan rencana yang tak main-main. Mulai dari rehabilitasi jalan penunjang pariwisata dan agropolitan senilai Rp 173 miliar, perbaikan delapan koridor jalan utama senilai Rp 241 miliar, hingga proyek besar jalan lingkar utara Kraksaan yang ditaksir mencapai Rp 420 miliar. Tak ketinggalan, rehabilitasi jembatan di Pajarakan dan Semampir, serta revitalisasi decker di jalan nasional yang menyentuh angka Rp 33 miliar. Total nilai usulan Fantastis sebesar Rp 867 miliar
“Koordinasi ini penting banget. Biar kita tahu skema dan peluang program infrastruktur yang bisa diakses lewat Kementerian PU,” ujar Bupati Haris. “Harapannya, kita bisa maksimalkan anggaran pusat buat percepatan pembangunan. Jadi beban APBD kita juga nggak terlalu berat.”
Lebih dari sekadar formalitas, pertemuan ini jadi ajang konsultasi strategis untuk memetakan peluang anggaran pusat tahun 2025–2026. Respon dari Kementerian PU pun terbilang positif. Mereka menyarankan agar Pemkab Probolinggo segera menyiapkan semua dokumen pendukung sesuai aturan terbaru.
“Langkah berikutnya, kami akan lengkapi semua syarat teknis. Supaya Kabupaten Probolinggo bisa kebagian alokasi program infrastruktur, terutama untuk jalan, jembatan, dan irigasi,” tutupnya
(MH**)